|HOME |INSPIRASI |OPINI |KIAT |OPTIMIS |SEHAT |KELUARGA |IBROH |JURNALISTIK |BUKU |EBOOKS |JURNAL |LINGKUNGAN |SEHAT |PSIKOLOGI |WANITA |BISNIS |SYARIAH |PROFIL |ARDA TV|
- / / : 081284826829

Produk Pasangan

Produk Pasangan 

"Apapun makanannya, minumnya...", meski slogan itu telah di 'zoom out' menjadi "Apapun.... enaknya minum....", namun sudah telanjur nancep yang pertama.

Setiap makan Batagor Kingsley, Bandung, tak terlewat minumnya Es Oyen. Hampir tiap makan nasi goreng pete di Jalan Gardujati, Bandung, nyaris tak terlewat, minumnya es jeruk, sederet dengan penjual nasi goreng.

Menjual minuman segar, yang termudah ya di samping penjual makanan yang panas dan pedas.
Menjual powerbank, casing dan aksesoris HP, paling mudah ya sampingan dengan penjual HP.
Jual kaos kaki? Ya di samping penjual sepatu.
Paham?

Itulah yang disebut produk pasangan atau produk pelengkap. Rasanya ada yang kurang kalau tidak tampil berdua. Apa produk pasangan dari produk yang Anda jual? Dimana letak penjual yang terlaris? Bukalah di sampingnya, insyaa Allah langsung laris.

Ingat: tempat jual produk pasangan yang 'sudah laris', bukan menunggu laris. Jadi Anda dapat 'numpang laris' dengannya. Tidak perlu menarik trafik dari nol, cukup menumpang trafiknya 'pasangan' Anda.

Kalau dibalik, bisakah? Bisa..! Dimana ada penjual es yang ramai, bukalah bakso atau batagor di sebelahnya. Hanya saja tak berlaku untuk semua produk. Misalnya, jualan mobil di samping penjual aksesoris mobil yang ramai, jelas beda besar hambatannya.

Teori (praktis) ini juga bisa digunakan sebagai pengembangan usaha, jika usaha pertama Anda sudah laris. Misalnya, jualan bakso sudah laris, tambahkan es campur, doger, teler, dawet, sebagai pasangannya, langsung laris. Target pasar yang sama, dijuali lebih.

Apakah pasangan makanan harus minuman..? Tidak selalu. Bisa juga buka bubur ayam, nasi tim, soto, sop, di samping klinik atau rumah sakit. Karena orang yang sakit, cenderung makan bubur atau berkuah dan hangat. Jual oleh-oleh di terminal, stasiun, bandara, tempat dimana 'semut pelancong' berkumpul.

Kalau jualannya online gimana...? Ya bisa kerjasama bundling, co-branding, berbagi database, atau ngiklan di fanpage produk pasangan tersebut, tidak melulu membidik pasar kompetitor. Yuk kreatif dikit, rejekinya masih berlimpah.

Apakah produk pasangan Anda?
Adakah merek yang terkenal dan sangat laris?
Adakah simbiosis mutualisme yang bisa Anda tawarkan kepada mereka?

Tinggal tambahkan slogan, "Makannya pedas-pedas, minumnya seger-seger. Pas lah.."

Bisnis itu nalar, bukan klenik.
-------------------------------------------------------------------------------------

H-35 jelang Kopdar Akbar Yukbisnis 2016, Sanur Beach BALI.

Salam,

Jaya Setiabudi,

Founder Young Entrepreneur Academy dan yukbisnis.com

WWW.ARDADINATA.COM